Lambaian angin berhembus nyaring
Mengganggu kuping merayu garing
Irama syahdu berbisik geli
Seolah mengajak menarik sambil menatap pelangi
Menyingkap gejolak penuh warna warni
Dia menggenggam tangannya penuh ironi
Dengan berbisik dalam sajak bernyanyi
Jiwanya bersyair seolah mendamba Ilahi
Bersimfoni dalam lantunan bait melodi
Aroma kental nan memesrakan
Membangkitkan intuisi
Sayang, hanya ilusi
Rasa bahagianya mungkin telah berevolusi
Bagai bayangan dalam warna hitam
Mengecap semu menerka samar
Dia kembali, datang, lalu pergi
Seperti iblis mengalir dalam panas matahari
Tenggelam pada jiwa yang kelam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar