Selasa, 25 April 2017

Bangkitlah Pemuda!

Tulisan ini dibuat sebagai bentuk refleksi diri untuk pemuda terutama mahasiswa mengenai gejolak dari masa lampau sampai era reformasi yang masih berjalan sampai saat ini...

Tahun 1908, berdirilah sebuah organisasi yang menjadi tonggak awal pergerakan nasional, wadah pergerakan pertama di Indonesia yang disebut Boedi Oetomo. Pada tahun ini, semangat kebangkitan pemuda untuk membebaskan nusantara dari jajahan belanda mulai muncul. Organisasi ini sekaligus menjadi batu loncatan dalam menghidupkan api semangat yang lebih besar untuk memerdekakan tanah air Indonesia.

Tahun 1928, para tokoh dan beberapa pemuda berkumpul untuk mendeklarasikan sebuah sumpah bernama Sumpah Pemuda untuk mengentalkan darah juang dan jiwa sejati pemuda Indonesia.

Tahun 1945, golongan muda bertikai dengan golongan tua untuk menculik Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Masa revolusi 1966 mungkin adalah puncak pergerakan pemuda dalam memperjuangkan nasib bangsa yaitu dengan terlibat beberapa konflik seperti pemberontakan kader PKI sebagai pemusnahan ideologi politik yang dianggap "nyeleweng". Siapa tahu..

Lanjut pada tahun 1998, ketika negara ini kritis dan mengalami kerusuhan karena dilanda krisis parah serta inflasi yang mencekik, suara rakyat dibungkam, maka mahasiswa dikala itu menjadi kesatuan yang solid dalam melengserkan rezim zalim.

Hingga saat ini, waktu terus berjalan...
Di era reformasi yang "mungkin" negara kita sudah bisa disebut "Merdeka" ini, banyak terjadi pergolakan dan revolusi mental dari kaum pemuda.
Sampai-sampai, munculah film "Ada Apa Dengan Pemuda" atau yang saya maksud pemuda di sini adalah "Maha"siswa.
Romantisme film tersebut menggambarkan betapa mirisnya pemuda zaman ini, seperti yang tergambarkan berikut.
Tembakau hisapanmu..
Tayangan percintaan dunia maya tontonanmu..
Pergosipan di medsos bahan diskusimu..
Gadget peganganmu..
IPK Tuhanmu!
Sampai ujian pun mencontek, moral tiada, nilai basi, gerakan pun mati. 
Apakah hidup kita sebagai mahasiswa hanya dikhususkan untuk mencari nilai?
Patut kita telusuri dan renungkan lagi tugas mahasiswa apa saja, menuntut ilmu memang adalah keharusan, namun apakah "hanya" menuntut ilmu saja tanggung jawab kita?

Buang rokokmu, simpan uangmu untuk menabung atau investasi bermanfaat.
Bacalah, agar kau bisa melihat kekayaan ilmu lewat "jendela dunia".
Menulislah, agar kau bisa menyampaikan gagasan, pengalaman, serta emosi jiwamu kepada orang lain.
Jika perlu, berpidatolah dengan lantang di suatu momen agar kau bisa merangkul hati orang lain dengan emosi yang kau tuturkan melalui rangkaian kata yang terucap.
Sehingga kiranya, pada tahun berapa lagi "Pemuda" akan menunjukkan taringnya?

Bangkitlah Pemuda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar