Jumat, 14 April 2017

Menapak Jalan Terjal

Hari berjalan sebagaimana mestinya
Dimulai dari pelukan hangat mentari
Sampai di bawah terik yang mencekik
Setetes keringat muncul berpacu sendu
Beradu nasib dengan ragu
Berjuang dengan nuansa haru
Tak terasa raga kalbu tak padu
Hingga senja unjuk pesona
Kulihat masih ada yang tertinggal
Rupanya..
Seorang remaja yang sedang menapaki jalan terjal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar