Selasa, 19 Juni 2018

Surat Penantian

Dimana cucu-cucu Soeratmin?
Dimana saudara-saudari saya yang hilang?
Apakah kita masih satu rasa? Satu asa?
***
Lihatlah kami sekarang Kek, beberapa tampak bodoh atau mungkin pernah dibodohi dunia.
Namun, banyak kisah dramatis dari perjuangan hidup kami yang tak Kakek tahu.
Kakek pasti juga penasaran karena melewatkan berjuta cerita tentang bagaimana cucu-cucu ini bertarung.
Kami tidak dilahirkan untuk menjadi lembek kan?
Saya percaya jika kami dilahirkan untuk menjadi tonggak perjuangan, dunia maupun akhirat.
Saya percaya kami dilahirkan untuk berproses menuju kemenangan.
Mungkin saya belum terlalu paham hakikat kemenangan itu apa, tetapi setidaknya, saya memiliki persepsi tentang arti kebodohan agar bisa menghindarinya.
Menurut saya, ketidakinginan mencari tahu hakikat kemenangan dan cara untuk menggapainya, merupakan kebodohan yang sejati!
Walaupun saya tak sempat melihat sosok Kakek selama hidup saya, namun saya berharap suatu saat nanti kita bisa bertemu.
Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan, sekadar ingin mengetahui persepsi Kakek.
Yakni tentang apa itu kemenangan.
Kapan ya, kita bisa bertemu?
Mungkinkah itu terjadi?
Kalau nanti tidak bisa bertemu, apa sebabnya?
Kalau nanti bisa bertemu, dimanakah tempat pertemuan itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar