Jalanku tiba-tiba
terasa berat, tiada waktuku yang kulalui dengan terasa nikmat. Kebebasan seolah
tak mau menghijabi jiwa ini. Rasanya terlalu lama aku tersungkur dalam
kejenuhan pikiran. Lelah fisik maupun batin, tak henti-hentinya hinggap pada
pribadi yang lemah ini. Lama-kelamaan terpikir olehku, bagaimana cara untuk menikmati
hidup jika aku terus begini? Bagaimana aku bisa berfokus pada ibadah jika
hidupku terasa berat dan tak bisa kunikmati?
Perlahan, perlahan, masih perlahan, dan tetap perlahan aku menjelajahi tiap momen dalam hidupku menggunakan akal pikiran. Rupa-rupanya ada sesuatu yang lama belum kukenal, setelah tahu nama itu maka hidupku mulai berubah. Sesuatu yang baru kukenal itu bernama jihad. Entah kenapa, setiap yang kulakukan terasa sia-sia sebelum aku mengenal kata itu. Mengerti makna jihad memberiku rasa nyaman, setidaknya berusaha itu tak ada yang sia-sia. Lelah belajar maupun bekerja tidak ada yang tidak mendapat ganjaran. Hilang rasanya pikiran yang selama ini hanya mengeluh, menagih, dan tak kenal bersyukur.
Kuncinya diawali dengan niat yang lurus, setelah itu yakinlah bahwa usaha yang dilakukan Lillahi ta’ala, yang ikhlas hanya karenaNya pasti akan mendapat balasan kebaikan yang besar. Jenuhnya belajar, lelahnya bekerja, dan sakitnya proses berusaha untuk menggapai semua itu insyaAllah akan bermanfaat untuk diri kita apabila kita jalani dengan ikhlas disertai sabar untuk menggapai ridhoNya. Memasuki ujung semester perkuliahan ini, semakin banyak cobaan yang harus kuhadapi. Itu semua tentunya terasa sulit sampai jihad ini bisa termaknai dengan sempurna di hati dan pikiranku. Bukankah tiada suatu kelelahan di jalan Allah, melainkan nantinya rasa lelah itulah yang akan menjadi penghapus dosa dan akan menjadi amal baik kita kelak saat kita dimintai pertanggungjawaban kehidupan di dunia? Ya Allah, ridhoilah hambamu ini untuk berjihad di jalanMu...
'2 Jumadal Akhir 1439 H'
Perlahan, perlahan, masih perlahan, dan tetap perlahan aku menjelajahi tiap momen dalam hidupku menggunakan akal pikiran. Rupa-rupanya ada sesuatu yang lama belum kukenal, setelah tahu nama itu maka hidupku mulai berubah. Sesuatu yang baru kukenal itu bernama jihad. Entah kenapa, setiap yang kulakukan terasa sia-sia sebelum aku mengenal kata itu. Mengerti makna jihad memberiku rasa nyaman, setidaknya berusaha itu tak ada yang sia-sia. Lelah belajar maupun bekerja tidak ada yang tidak mendapat ganjaran. Hilang rasanya pikiran yang selama ini hanya mengeluh, menagih, dan tak kenal bersyukur.
Kuncinya diawali dengan niat yang lurus, setelah itu yakinlah bahwa usaha yang dilakukan Lillahi ta’ala, yang ikhlas hanya karenaNya pasti akan mendapat balasan kebaikan yang besar. Jenuhnya belajar, lelahnya bekerja, dan sakitnya proses berusaha untuk menggapai semua itu insyaAllah akan bermanfaat untuk diri kita apabila kita jalani dengan ikhlas disertai sabar untuk menggapai ridhoNya. Memasuki ujung semester perkuliahan ini, semakin banyak cobaan yang harus kuhadapi. Itu semua tentunya terasa sulit sampai jihad ini bisa termaknai dengan sempurna di hati dan pikiranku. Bukankah tiada suatu kelelahan di jalan Allah, melainkan nantinya rasa lelah itulah yang akan menjadi penghapus dosa dan akan menjadi amal baik kita kelak saat kita dimintai pertanggungjawaban kehidupan di dunia? Ya Allah, ridhoilah hambamu ini untuk berjihad di jalanMu...
'2 Jumadal Akhir 1439 H'