Jumat, 09 November 2018

AKAN ADA

Akan ada masa dimana seorang muslim yang meninggalkan kewajiban dianggap biasa, dianggap itu toleransi untuk kaum milenial, wajar masa muda meninggalkan sholat dan segala macam alasannya yang karena ‘mumpung masih muda nikmati hidup aja dulu, entar tua baru belajar. Gak usah kaku-kaku jadi orang’
Akan ada masa dimana seorang muslim melakukan dosa dan berpaling dari syariat, tapi tidak mengakui kesalahan dengan berpayung pada perkataan ‘yang penting niatnya baik’
Akan ada masa dimana yang menjalankan kewajiban dianggap sebagai orang yang alim. Padahal dulu kalau hanya menjalankan perintah wajib saja, seorang muslim masih dikatakan level biasa dan jauh dari alim, juga merasa masih banyak kurangnya. Bahkan ada orang yang misal memang alim dan berpegang kuat pada sunnah pun, tetap merasa takut akan nasib dirinya.
Akan ada masa dimana orang hijrah dianggap orang asing dan aneh karena meninggalkan gemerlap dunia beserta dosa-dosanya yang dulu dia nikmati bersama kawan-kawannya.
Akan ada masa dimana orang yang baru mulai belajar mempratikkan amalan sunnah, justru dianggap ‘ekstrimis’ karena terlihat tak seperti kebanyakan orang.
Akan ada masa dimana orang yang berpegang teguh pada sunnah, dianggap ‘radikal’ dan menyalahi ajaran agamanya, karena di masa ini mereka sudah tak tahu mana yang sunnah, yang mereka tahu hanya ‘tidak sesuai dengan mayoritas budaya atau masyarakat kita’
Akan ada masa dimana saat orang sholat memakai sorban dengan niat menerapkan sunnah untuk mendapat keutamaannya, tetapi malah dianggap dia islam bukan dari negara ini, tapi ‘islam itu, islam itu, atau islam negara tertentu’
Akan ada masa dimana saat orang bersiwak sebelum sholat, dianggap ‘kuno dan kolot’ karena sekarang teknologi sudah maju, sudah ada sikat gigi. Padahal ada hadits tentang orang yang bersiwak sebelum sholat, 2 rakaatnya lebih mulia daripada 70 rakaatnya orang yang sholat tanpa bersiwak terlebih dahulu.
Akan ada masa dimana saat lelaki merawat jenggotnya dengan niat mengamalkan sunnah karena kecintaan pada Rasulullah dan karena ketaatan untuk Allah, lelaki itu justru dikatakan ‘jangan aneh-aneh’ bahkan sampai dianggap meniru budaya ‘kenegara-negaraan lain, ini bukan Indonesia, ini budaya itu lah, meniru negara itu lah’
Semakin mendekati kiamat, akan semakin banyak kasus ‘akan ada akan ada ini’ Prinsip ini semakin dipegang semakin menyakitkan, bagai menggenggam bara api yang menyala-nyala. Tetaplah menjadi seorang muslim yang berprinsip elegan, serta jangan lupa berakhlakul karimah terhadap orang lain. Saya pribadi juga sering seperti di video, beberapa kali marah saat diingatkan tentang kesalahan saya, tapi saya juga terkadang senang jika ada teman mengajak maksiat, dan terkadang juga bete jika ditinggal teman untuk melihat yang ‘asik-asik’.
Terkadang jika ada teman yang mengatakan,
“Bro, tadi ada cewek seksi lho”
“Heala, adanya tadi kok baru bilang sekarang -_-“
Semoga saya tak termasuk orang-orang yang zalim.
.
#SelfReminder
#MuhasabahDiri
#RenunganBersama
'1 Rabi'ul awal 1440 H'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar