Saya tak cemas jika saudari kami yang bercadar dihinakan, tapi saya khawatir jika saudari kami yang mau berhijab sempurna dibilang “ah kamu sok-sokan berhijab, hati masih belum bersih aja kok. Jadi o baik dan alim dulu baru berhijab”
Saya tak cemas jika budaya nusantara dihina atau diklaim, tapi saya khawatir jika budaya nusantara kami merendahkan saudara kami di arab dan melebur menjadi syariat.
Saya tak cemas jika orang kafir memimpin negeri ini, tapi saya khawatir jika orang islam munafik, kelompok jaringan islam liberal, datang ke negeri ini.
Saya tak cemas jika orang lain dilarang sholat, tapi saya khawatir jika orang yang ingin sholat dibilang “kamu masih kotor kok sholat? Ojok sholat sek, resiki sek atimu”
Saya tak cemas jika orang liberal memasuki nusantara, tapi saya khawatir jika orang munafik dan ideologi liberal merasuk di pikiran pemuda pemudi kami.
Saya tak cemas jika syariat islam dilecehkan, tapi saya khawatir jika orang bingung membedakan yang dilecehkan itu termasuk syariat atau bukan.
Saya tak cemas jika bendera tauhid dibakar, tapi saya khawatir jika pemahaman tauhid kami dikikis sekuler perlahan.
Saya tak cemas jika banyak pengajian dibubarkan, tapi saya khawatir jika teman saya yang suka ngaji dipengaruhi “dadi muslim gak usah keras-keras, bendino kok sholat ngaji ae kerjaan e, dadi wong iku biasa ae”
Saya tak cemas jika banyak ormas islam di negeri ini, tapi saya khawatir jika mereka anggap ormas itu adalah agama.
Saya tak cemas jika banyak ormas islam di negeri ini, tapi saya khawatir jika mereka samakan itu dengan manhaj.
Saya tak cemas jika Anda menghina dan membenci saya, tapi saya khawatir jika hati Anda tak bergetar saat Islam dicerca, serta kecintaan akan Islam sudah tak ada lagi di dada Anda.
Saya tak cemas jika budaya nusantara dihina atau diklaim, tapi saya khawatir jika budaya nusantara kami merendahkan saudara kami di arab dan melebur menjadi syariat.
Saya tak cemas jika orang kafir memimpin negeri ini, tapi saya khawatir jika orang islam munafik, kelompok jaringan islam liberal, datang ke negeri ini.
Saya tak cemas jika orang lain dilarang sholat, tapi saya khawatir jika orang yang ingin sholat dibilang “kamu masih kotor kok sholat? Ojok sholat sek, resiki sek atimu”
Saya tak cemas jika orang liberal memasuki nusantara, tapi saya khawatir jika orang munafik dan ideologi liberal merasuk di pikiran pemuda pemudi kami.
Saya tak cemas jika syariat islam dilecehkan, tapi saya khawatir jika orang bingung membedakan yang dilecehkan itu termasuk syariat atau bukan.
Saya tak cemas jika bendera tauhid dibakar, tapi saya khawatir jika pemahaman tauhid kami dikikis sekuler perlahan.
Saya tak cemas jika banyak pengajian dibubarkan, tapi saya khawatir jika teman saya yang suka ngaji dipengaruhi “dadi muslim gak usah keras-keras, bendino kok sholat ngaji ae kerjaan e, dadi wong iku biasa ae”
Saya tak cemas jika banyak ormas islam di negeri ini, tapi saya khawatir jika mereka anggap ormas itu adalah agama.
Saya tak cemas jika banyak ormas islam di negeri ini, tapi saya khawatir jika mereka samakan itu dengan manhaj.
Saya tak cemas jika Anda menghina dan membenci saya, tapi saya khawatir jika hati Anda tak bergetar saat Islam dicerca, serta kecintaan akan Islam sudah tak ada lagi di dada Anda.