Kamis, 25 Oktober 2018

Gunakan Pakaian Terbaikmu


Bismillah. Saya adalah orang yang perhatian terhadap pakaian. Apabila ada acara penting bersama orang lain maupun saat menghadiri panggilan interview, saya pastikan untuk menggunakan pakaian terbaik.

Akan sangat malu sekali diri saya jika pakaian yang saya kenakan saat ada agenda duniawi yang penting terlihat “lecek”, “kotor”, atau “kusam”. Maaf, mulailah otak sederhana saya menganalogikan nilai sosial dengan nilai spiritual.

Sholat dengan kaos oblong dan celana training sering saya lakukan, bahkan mungkin bisa disebut pakaian “pas-pasan”, yang pasti malu jika saya gunakan pakaian pas-pasan itu untuk pergi ke tempat pendidikan atau tempat kerja. Tapi kenapa saya tidak malu memakai baju yang pas-pasan untuk menghadap Allah? Kok justru malu berpakaian biasa-biasa saja untuk berhadapan dengan manusia?

Saya “barusan sadar”, yang menciptakan mata orang lain itu Allah, yang menciptakan jantung bos kita itu Allah, lah kenapa kita justru lebih malu berpakaian pas-pasan di hadapan ciptaan-Nya daripada malu menghadap Sang Pencipta? Bukan berarti menghadap makhluk harus dengan pakaian jelek, maksudnya di sini adalah, jika bertemu makhluk saja kita menggunakan pakaian terbaik, maka kenapa di hadapan Penciptanya makhluk, justru kita menggunakan pakaian yang kurang berkenan? Jangan malu memakai pakaian yang rapi, bagus, kinclong saat menghadap Allah, malulah saya jika tampil di depan manusia berpakaian bagus, namun berhadapan dengan Allah malah saya menggunakan pakaian apa adanya.

Demikian unek-unek saya, tidak saya sertakan dalil yang berat dan rumit, karena saya sendiri masih miskin ilmu. Tapi saya yakin jika banyak yang akan memahami nilai sederhana ini setelah membaca tulisan saya. Itu berarti, sejatinya diri kita sudah secara alamiah dapat membedakan mana yang baik dengan mana yang kurang berkenan. Yang tahu munafiknya diri saat menolak kebenaran dari hati terdalam kita justru adalah kita sendiri.

*Jangan lupa ditambah peci, agar rambut tidak mengganggu wajah saat sujud.

#MuhasabahDiri
#RenunganBersama

'16 Safar 1440 H'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar