Satu-satunya orang yang paling butuh nasihat saat ada untaian nasihat adalah diri sendiri. Ya, diri saya sendiri yang sebenarnya selalu paling butuh nasihat sekaligus pengingat. Kenapa harus sering diingatkan? Karena saya adalah seorang PELUPA!
Bahkan sampai detik ini hidup, saya sering LUPA tujuan. Saya sering mengira bahwa hidup ini untuk mencari banyak uang, saya sering kira hidup untuk mencari pasangan yang cantik, saya sering lupa jika wadah pendidikan yang selama ini seharusnya digunakan untuk ibadah, malah saya gunakan hanya sekadar mengutamakan untuk mencari prestasi, ipk, jabatan organisasi, dan gelar yang prestisius, sehingga dalam pencarian nilai dan hasil pendidikan, beberapa kali pernah saya tempuh dengan cara yang curang!
.
Salah satu inspirator saya pernah berkata, “Hidup tergantung tujuan. Kalo hidup inginnya jadi pesepakbola, begitu kalah saing dengan pemain lain dan karirnya redup, dia akan frustasi pada kehidupannya. Jika cita-cita jadi artis (penyanyi, pesinetron, pemain film, pelawak, dll), ketika pamornya turun maka dia merasa hidup tak ada gunanya. Jika hidup ingin kaya, maka ketika dalam kondisi kekurangan, dia akan merasa dirinya gagal, proses belajarnya gagal, bahkan sampai menganggap hidupnya gagal. NAMUN BEDA JIKA ORANG SELALU INGAT HAKEKAT TUJUAN HIDUPNYA, segagal apapun dalam urusan dunia, maka perkembangan kualitas hidupnya akan terus meningkat untuk mempersiapkan dirinya di dunia bahkan di akhirat”
#MuhasabahDiriBahkan sampai detik ini hidup, saya sering LUPA tujuan. Saya sering mengira bahwa hidup ini untuk mencari banyak uang, saya sering kira hidup untuk mencari pasangan yang cantik, saya sering lupa jika wadah pendidikan yang selama ini seharusnya digunakan untuk ibadah, malah saya gunakan hanya sekadar mengutamakan untuk mencari prestasi, ipk, jabatan organisasi, dan gelar yang prestisius, sehingga dalam pencarian nilai dan hasil pendidikan, beberapa kali pernah saya tempuh dengan cara yang curang!
.
Salah satu inspirator saya pernah berkata, “Hidup tergantung tujuan. Kalo hidup inginnya jadi pesepakbola, begitu kalah saing dengan pemain lain dan karirnya redup, dia akan frustasi pada kehidupannya. Jika cita-cita jadi artis (penyanyi, pesinetron, pemain film, pelawak, dll), ketika pamornya turun maka dia merasa hidup tak ada gunanya. Jika hidup ingin kaya, maka ketika dalam kondisi kekurangan, dia akan merasa dirinya gagal, proses belajarnya gagal, bahkan sampai menganggap hidupnya gagal. NAMUN BEDA JIKA ORANG SELALU INGAT HAKEKAT TUJUAN HIDUPNYA, segagal apapun dalam urusan dunia, maka perkembangan kualitas hidupnya akan terus meningkat untuk mempersiapkan dirinya di dunia bahkan di akhirat”
#RenunganBersama
#SelfReminder
‘24 Al-Muharram 1440 H'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar