‘13 Dzulhijjah 1439 H’
13 nasihat untuk diri saya, ditambah dengan 1 permintaan :
- Kapanpun dan dimana pun, itulah ladang pahala saya.
- Dua orang saling menyalahkan, siapa yang terbenar? Yang bisa mengambil pelajaran dari kata-kata lawan bicaranya untuk intropeksi diri
- Berusaha tidak memperlakukan orang menyebalkan dengan cara yang juga menyebalkan, agar menjadi tidak sama diri kita dengan orang tersebut
- Menuntut lebih kepada apapun yang ada di sekitar lingkungan kita tanpa berusaha memperbaiki diri = Omong kosong
- Gagalnya penuntut ilmu adalah yang tak terbangun tata kramanya
- Serugi-ruginya ilmu saya, apabila tak bermanfaat
- Jika risih terhadap suatu kebatilan tetapi malah diam saja, berarti sesuatu yang batil itu adalah saya sendiri
- Jika risih terhadap nasihat orang-orang baik di sekitar saya, berarti ada yang salah dengan diri saya
- Lebih baik membenci diri saya sendiri daripada membenci orang lain yang meluruskan saya, walaupun cara orang lain itu benar atau salah. Karena saya percaya, orang ditakdirkan ada di sekitar kita sebagai pelajaran
- Saya bersyukur apabila datang orang yang meluruskan saya secara lembut, karena itu berarti Allah tahu hati saya masih lunak
- Saya lebih bersyukur apabila datang orang yang meluruskan saya dengan cara yang keras, karena itu berarti saya memang kebablasan tak bisa diberi kelembutan, dan memang itu cara terbaik dari Allah untuk meluruskan
- Mengingatkan kebaikan tidak berarti saya sudah sempurna baik, tetapi setidaknya semoga saya bukan disibukkan untuk berbuat keburukkan dan senantiasa diarahkan pada kebaikan
- Kritik dan saran harus selalu saya terima sebagai pondasi untuk membangun diri yang “Excellence with Morality”
- Jika ada kesalahan pada diri saya, datangi dan bantu luruskan. Apabila ada sesuatu hal tindakan saya yang pernah kurang berkenan di hati Anda, saya mohon untuk dimaafkan.
*Kenapa nasihat diri dishare? Agar yang lain bisa menerapkan intisari nasihat ini
*Lalu apalagi? Barangkali yang lain ada tambahan nasihat untuk saya. Trims.