Sabtu, 01 Juli 2017

Ghazwul Fikri

Mari kita sedikit membahas tentang organisasi bernama ISIS. Saya bertaruh Anda langsung terbayang dengan pemberontakan, bom, perang, bahkan pembunuhan karena kerap kali media memberitakan ISIS sedang dalam pertempuran dengan negara - negara besar. ISIS (mungkin) adalah sekelompok orang Islam yang berasal dari Irak dan Suriah. Lah tapi ISIS sebenarnya siapa? Apa tujuan mereka? Mengapa kok mereka diperangi? Siapa yang mendukung dan membekali mereka? ISIS itu orang-orang murni Islam mujahid fi sabilillah atau teroris sih? Eksistensi ISIS menyebabkan pergolakan di dunia bahkan sampai berhubungan dengan pandangan terkait Islam. ISIS menganggap kaum yang berseberangan dengannya sebagai takfiri alias kafir. Sebaliknya, pejuang di Suriah yang sampai sekarang bergelut melawannya malah menganggap ISIS sebagai kelompok khawarij. Kini sekelompok gerilyawan yang dianggap teroris internasional terkaya tersebut ingin menguasai eropa BAHKAN DUNIA! 
Kali ini hal yang ingin penulis bahas bukanlah sejarah atau kisah si ISIS, namun "kita dan ISIS". Tanpa disadari kita semua berkembang menjadi individu maupun suatu golongan masyarakat yang idealis, ngakunya berprinsip. Oke. Namun siapa sangka, di era modernisasi ini banyak substansi dan esensi yang mulai luntur. Kita dibutakan oleh sesuatu yang bernama media, padahal tugas utama media adalah menyebarkan berita dan membebaskan masyarakat dari kebodohan.
Selama ini kita selalu menganggap bahwa kita Islam yang benar, sedangkan ISIS adalah Islam tidak benar. Yakinkah kita dengan anggapan kita sendiri? Adakah yang berani menjamin bahwa kita adalah yang benar dan mereka yang salah? ISIS yang selama ini kita lihat adalah sekelompok gerilyawan yang suka membunuh, tapi yang saya lihat mereka memperjuangkan Islam. Baiklah jika Anda tidak sepakat mereka memperjuangkan Islam, namun coba lihat aksesoris yang mereka pakai dan hal yang mereka lakukan. Coba bandingkan aksesoris hedon yang kita kenakan dan hal-hal apa saja yang telah kita lakukan selama ini. Kita lebih baik? Mungkin beberapa pendapat masih menganggap kita kaum elitis yang paling benar. Kita yang selama ini hidup di era modernisasi, mengaku sebagai orang benar yang tidak seperti mereka namun tidak banyak hal berarti yang kita lakukan. Lantas kita menyebut mereka mutlak salah dan kita pasti benar? Saya di sini bukan golongan ISIS atau semacamnya, juga bukan golongan Islam moderat, Islam abangan, Islam kejawen, dan lain sebagainya. Saya adalah orang Islam. Saya hanya ingin mengajak para pembaca untuk memutar otak dan merenung dengan batin masing-masing dengan tulisan ini. Saya ingin kita semua BERPIKIR.
Saya takut dengan pernyataan "Islam datang kepada manusia dengan keasingan dan akan kembali dalam keadaan asing". Itu kata-kata yang selalu saya renungkan dalam diri sendiri. Kita sekarang sedang berada di akhir zaman, tidak mustahil bahwa sebentar lagi mungkin Islam yang sebenar-benarnya akan atau sudah berada dalam kondisi "asing". Bagaimana jika ternyata ISIS adalah yang dimaksud kaum Islam minoritas akhir zaman yang terasingkan itu? Bagaimana jika kita justru termasuk kaum mayoritas yang termasuk golongan orang-orang munafik? Siapa tahu, media sekarang mudah dalam membolak-balikkan fakta. Kita tidak tahu pasti apa yang terjadi di luar sana, mungkin saja ISIS memang salah atau mungkin saja kebenarannya diselewengkan. Kita di sini sedang asiknya berhura-hira, sedangkan di sana susah payah berjuang. Lalu kita anggap diri kita yang benar dan mereka yang salah. Tak ada yang tahu siapa yang benar atau salah. Siapa tahu...
Kebenaran hanya milik Allah SWT, tugas kita hanyalah terus berpikir, berusaha, dan berjuang. Yang tahu atas kebenaran tersebut juga hanya Allah SWT. Wallahu a'lam.